Selasa, 18 November 2008

Ibu...perut Ratih sakit....dielus-elus.

Minggu kemarin menjadi minggu yang sedikit melelahkan bagi kami sekeluarga, lantaran si kecilku Ratih mendadak batuk. Pikir saya, biasalah musim pancaroba begini, kadang panas kadang hujan turun tiba-tiba, kalau tidak jaga stamina baik-baik, penyakit musiman akan mudah menyerang. Tak terkecuali Ratih kecilku ini. Batuk sudah mulai mendera sejak hari Minggu sore dan dilanjut sampai Minggu malem. Namun tidak seperti biasa di malam itu, si kecil ini tiba-tiba bangun dan bilang ke ibunya bahwa perutnya sakit. Ditanya ibunya,"Ratih mau pipis?" , "tidak.", jawab sikecil. "Ratih mau ke belakang?" tanya ibunya lagi, "Tidak." sahut sikecil kemudian. "Ratih mau dielus-elus" kata si kecil sambil menunjukkan bagian perut yang diinginkannya.
Keesokan harinya baru kami bawa Ratih ke dokter langganan dekat rumah, memang Dokter inilah yang menjadi langganan keluarga kami, dan semua riwayat kesehatan anak-anak kami ada disini. Setelah diperiksa, sikecil diberikan obat untuk pereda batuk pilek dan untuk perut, dokter tidak menemukan sesuatu hanya kami diberi surat pengantar untuk melalukan tes urine di Lab. Ada dugaan terjadi infeksi di saluran kencing. Baru esok harinya setelah Ratih bangun, kami tampung air kencingnya dan dengan segera pula saya bawa hasil kencing ke Lab Rumah Sakit yang ditunjuk oleh dokter. Jam 07:00 saya sampai di Lab. jam 09:00 hasilnya sudah saya terima. Sore harinya langsung kami bawa hasil Lab. ke dokter untuk dianalisa. Seperti dugaan awal bahwa terjadi infeksi saluran kencing adalah benar. Namun dokter belum bisa memastikan jenis kuman/bakteri yang menyebabkan terjadinya infeksi tersebut. Lagi-lagi kami dirujuk untuk melakukan tes urine lanjutan untuk memastikan jenis bakteri, agar dokter dapat memberikan tindakan yang tepat. Kamis 13 Nov kembali saya bawa air kencing Ratih ke Lab. untuk bahan tes kultur dan memastikan jenis bakteri yang terkandung disana, yang hasilnya bisa diambil seminggu kemudian. Sabtu 15 Nov Ratih juga harus di USG untuk memastikan tidak ada kelainan anatomi di dalam perutnya termasuk ginjal dan saluran kemihnya. Sebab kata dokter kalau ada kelainan anatomi dikhawatirkan infeksi saluran kemih akan terus berulang dan bisa menyebabkan gagal ginjal, wah ngeri juga ya. Akhirnya kami bersyukur bahwa pada Sabtu sore itu juga kami dapat mengetahui hasil USG yang menyatakan tidak ada kelainan apapun dan semua dalam kondisi baik. Sedang hasil kultur yang seharusnya tanggal 20 Nov baru bisa diambil, ternyata senin siang 17 Nov kami sudah ditelpon prodia untuk mengambil hasil tes kultur Ratih. Senin sore itu juga saya ambil hasil lab dan langsung ke Dokter. Dokter bilang habiskan dulu obat yang kemarin, setelah itu baru kontrol 2 hari lagi. Ratih, cepet sembuh ya nak.

Tidak ada komentar: