Rabu, 29 Oktober 2008

Abimanyu


Abimanyu terdiri dari dua kata Sanskerta, yaitu abhi (berani) dan man'yu (tabiat). Dalam bahasa Sansekerta, kata Abhiman'yu secara harfiah berarti "ia yang memiliki sifat tak kenal takut" atau "yang bersifat kepahlawanan".
http://id.wikipedia.org/wiki/Abimanyu#Arti_nama

Abimanyu ABIMANYU dikenal pula dengan nama : Angkawijaya, Jaya Murcita, Jaka Pangalasan, Partasuta, Kirityatmaja, Sumbadraatmaja, Wanudara dan Wirabatana. Ia merupakan putra Arjuna, salah satu dari lima satria Pandawa dengan Dewi Sumbadra, putri Prabu Basudewa, raja Negara Mandura dengan Dewi Badrahini. Ia mempunyaai 13 orang saudara lain ibu, yaitu : Sumitra, Bratalaras, Bambang Irawan, Kumaladewa, Kumalasakti, Wisanggeni, Wilungangga, Endang Pregiwa, Endang Pregiwati, Prabakusuma, Wijanarka, Anantadewa dan Bambang Sumbada. Abimanyu merupakan makhluk kekasih Dewata. Sejak dalam kandungan ia telah mendapat “Wahyu Hidayat”, yang mempunyai daya : mengerti dalam segala hal. Setelah dewasa ia mendapat “wahyu Cakraningrat”, suatu wahyu yang dapat menurunkan raja-raja besar. Abimanyu mempunyai sifat dan perwatakan; halus, baik tingkah lakunya, ucapannya terang, hatinya keras, besar tanggung jawabnya dan pemberani. Dalam olah keprajuritan ia mendapat ajaran dari ayahnya, Arjuna. Sedang dalam olah ilmu kebathinan mendapat ajaran dari kakeknya, Bagawan Abiyasa. Abimanyu tinggal di kesatrian Palangkawati, setelah dapat mengalahkan Prabu Jayamurcita. Ia mempunyai dua orang isteri, yaitu : 1. Dewi Siti Sundari, putri Prabu Kresna , Raja Negara Dwarawati dengan Dewi Pratiwi, dan 2. Dewi Utari, putri Prabu Matswapati dengan Dewi Ni Yutisnawati, dari negara Wirata, dan berputra Parikesit. Abimanyu gugur dalam perang Bharatayuda oleh gada Kyai Glinggang milik Jayadrata, satria Banakeling.

Mau nulis apa?

Mau nulis apa ya? itulah pertanyaan pertama setelah saya create blog ini. Terus terang sudah lama sekali saya mendengar istilah blog ini, bahkan setiap saat juga mengunjungi blog orang lain, tapi baru kali ini saya membuat blog sendiri, telmi (telat mikir) atau gak gaul gitu kali istilah anak sekarang. Apa aja deh, yang jelas itulah saya.

Dulu sebelum blog ini populer, mungkin setiap orang punya yang namanya buku harian/diary, buku agenda atau apalah namanya yang jelas suatu tempat/arena dimana seseorang bisa menuliskan apa saja, menuangkan cerita, ide-ide, menyimpan photo-photo kenangan, alamat, nomor telepon, dll. Tapi setelah diperkenalkan blog, orang mulai beralih ke blog dan bahkan bisa berbagi/share informasi apa saja ke sebanyak mungkin orang yang dia ingankan.

Kembali ke persoalan saya, saya sendiri termasuk orang yang jauh dari yang namanya buku harian/buku agenda. Jadi jarang atau bahkan tak pernah yang namanya nulis-nulis di buku harian. Apaan sih, gitu pikir saya. Pernah suatu kali beli juga yang namanya buku harian karena melihat beberapa teman kok punya buku harian. Setelah dibeli, tulis nama, alamat dan beberapa data pribadi, ya udah gitu aja dibiarin kosong, paling banter catatan nomor telepon, karena waktu itu belum ada handphone...he...he....lucu kali ya.
Setiap tahun saya juga pasti dapet jatah yang namanya buku agenda dari kantor. Nasibnya juga sama, tulis nama, beberapa data pribadi lalu taruh, bahkan sampai ganti tahun dan dapat agenda yang baru, agenda lama masih kosong, aneh ya? Bahkan buku agenda 2008 yang tahunnya sudah mau habis masih halus mulus belum terjamah.

Itulah kenapa judul "Mau nulis apa" ini saya posting pertama kali. Anggaplah ini arena saya untuk belajar menulis, mendokumentasikan apa saja tentang hiruk pikuk kehidupan dunia ini semoga suatu saat bisa berguna buat banyak orang. Buat rekan-rekan yang sudah terbiasa dengan dunia tulis menulis, tolong masukannya, trigernya supaya saya lebih produktif lagi untuk mengisi blog ini. Terima kasih.